Postingan kemaren kan tentang cara menyapih Aidan beserta penjelasannya. Sekarang saya mau menjelaskan proses kelahiran anak kedua saya pake BPJS Kesehatan di Medan. Pada usia kehamilan 7 bulan saya sudah sibuk mencari rumah sakit yang mumpuni baik dari segi harga maupun service ketika nanti melahirkan.
Awalnya saya konsultasi tiap bulan bersama Dr.Rachma Bachtiar. Dokter kandungan ini sangat nge-hits dikalangan ibu ibu Medan. Cantik, berjilbab, dan ramah menjelaskan kepada bumil. Tapi ya resikonya rame banget yang mau ke dokter ini tapi sangat tokcer. Oh ya bagi yang mau ke dokter Rachma ini saat ini dia ada di Rumah Sakit Stella Maris, RSIA Sarah, dan klinik pribadinya di jalan Bilal. Jadi para ibu ibu bisa pilih mau dimana ya. Tapi pengalaman pribadi kalo di klinik pribadinya di jalan Bilal, harap datang sebelom jam 4 sore dan ngambil nomor antrian. Karena yang datang tiap harinya bejibun sampe malam.
Nah balik lagi ceritanya. Waktu itu pilihan saya jatuh ke RSIA Sarah. Setelah check dan recheck harga, untuk persalinan Caesar perkiraan harga kelas 3 nya adalah sekitar 12 - 14 jutaan. Karena kelas 3 itu yang paling saya bisa sanggupi makanya saya booking kamar. Untuk booking minimal 500 ribu dan sudah bisa FREE senan hamil setiap hari Sabtu-Minggu. RS Sarah ini beneran enak dan sangat bersih.Yang namanya rencana pasti berubah kan ya.
Tiba tiba suami ketemu sama temennya dan nyaranin kenapa gak pake BPJS aja toh sama sekali belom pernah pakai dan tiap bulan selalu dibayar. Wah bener juga, kenapa nggak? Dari situ kita mulai hunting rumah sakit mana yang nerima BPJS dan juga dokter mana yang bisa kita datangin. Pilihan jatuh ke Rumah Sakit Malahayati di Jl.Diponegoro (samping Lippo Mall dan depan Lap. benteng). Hal pertama kita datangi Rumah sakitnya untuk tau persyaratan apa aja untuk melahirkan dan resepsionisnya sangat membantu sekali. Alhamdulillah.
Untuk pake BPJS syaratnya harus datangi dan kontrol ke puskesmas terdekat yang sesuai area alamat kita ya. Kalo saya karena alamat di Jl.Puri maka saya memilih Puskesmas Amaliun. Karena ini wajib jika ingin mendapat surat Rujukan yang perlu banget jika kamu berencana buat Operasi Caesar. Untuk di RS Malahayati nya sendiri mewajibkan untuk kontrol dengan dokternya minimal sekali sebelum melahirkan menggunakan BPJS. RS Malahayati buat kontrolnya gak ngeribetin buat peserta BPJS, asal bawa kelengkapan (seperti fotocopy KTP, Fotocopy Kartu BPJS, dan surat rujukan jika ada) dan langsung go. Mereka juga gak pelit info jika pasien bertanya ini itu. Gak ngebedain pelayanan antara BPJS dan Pribadi.
Dokter yang kami pilih adalah Dr.Fadjrir. Dokter cowok senior yang gayanya kayak anak muda tapi saya suka dengan metode kontrol beliau. To the point dan ngasih realistis. Love love him. Perawakannya bapak yang rambut ubanan dan dikuncir dan selalu pake sneaker. Kebayang kan gimana rockernya. Tibalah saatnya mau dekat lahiran, kami kontrol dengan beliau tanggal 10 Oktober dan minta izin untuk melahirkan tanggal 17 Oktober. Karena kami sudah dapat rujukan dari puskesmas yang kita tau cuman bisa diminta sekali aja. Deg degan asli karena takutnya dokter belom ngijinin buat ngelahirin.Ternyata beliau oke.
Lagi lagi manusia kan boleh berencana, Allah juga yang menetukan. Habis kontrol sama Dr.Fadjrir, sorenya habis solat Ashar saya merasakan ada yang ngalir dan bener ternyata ketuban saya sudah membasahi celana dalam. langsung cepat cepat panggil suami dan beres ini itu. Iya nggak nyangka sudah harus berkemas. Sesampainya di RS Malahayati langsung menuju UGD dan diperiksa ternyata sudah pembukaan satu. Langsung suami memberikan data BPJS serta kelengkapannya. Tidak ada kendala sama sekali. Bermalam di ruang bersalin karena besok paginya langsung operasi caesar (PS anak pertama saya juga lahir Caesar karena ketuban yang ngalir). Operasi berjalan lancar alhamdulillah biarpun saya deg degan setengah mati sebelom operasi. Lahirlah Andira Nayla Rzki Sebayang, anak perempuan saya.
Saya memakai BPJS mandiri Kelas 1 yang dimana kalo Kelas 1 bisa upgrade ke kelas diatasnya. Iuran perbulannya untuk Mandiri itu 80 ribu/ orang.Waktu itu mau upgrade, tapi petugasnya bilang biaya yang ditanggung oleh BPJS hanya 60% selebihnya pasien. Dan saya menolak karena toh Kelas 1 juga udah oke. Kelas 1 BPJS itu adalah satu kamar berdua dan selama kami memakai kamar itu menurut saya bagus dan bersih. Pelayanannya juga cepat. Untuk makanan saya bilang standar tapi masih enak dimakan. Didalam kamar tersedia TV buat masing masing pasien biarpun satu kamar ada dua bed.
Untuk bayinya dikasih pilihan bisa in room sama ibu selama 24 jam atau hanya sampe sore saja. Karena saya habis operasi, otomatis saya memilih opsi dari pagi-sore aja untuk menyusukan bayi saya. Malamnya Andira dibawa ke ruang bayi lagi. Karena apa? karena saya masih susah gerak dan masih butuh banyak istirahat.
Total saya disana 5 hari 4 malam. Deg degan ketika mau bayar apakah benar ini gratis atau ada tanda kutipnya alias sesuai aturan yang berlaku. Ternyata hanya bayar 25 ribu saja. Hanya 25 ribu. Kata suami itu untuk bayar surat kelahiran Andira saja. Semuanya gratis. Rezeki gak kemana ya. Alhamdulillah.
Saya saranin untuk pake BPJS di Malahayati karena saya puas dengan semuanya. Baik dari pelayanan, kondisi kamar,dan makanan. Terima kasih ya buat para suster dan petugas Malahayati, kalian membantu sekali. Ini serius bukan iklan. Ini pengalaman pribadi. Yang jelas harus siapkan beberapa lembar fotocopy KTP, Fotocopy Kartu BPJS, Surat Rujukan, Fotocopy Kartu Keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar